Ponaanku ketahuilah banyak orang yang lulus dalam ujian berupa hidup susah, hidup prihatin, hidup penuh masalah, dll. Tapi justru sebaliknya banyak malah yang gugur justru ketika diberi nikmat yang banyak. Karena nikmat yang kata kita itu nikmat, sesungguhnya bila dilihat dari sudut pandang berbeda justru sebaliknya itu adalah pedang bermata dua. Banyak orang yang lulus dalam ujian sabar tapi sedikit sekali yang lulus dalam ujian syukur. Dalam Al-Qur'an nul kariim jelas sekali tertulis Allah sendiri yang berfirman:
Sangat sedikit sekali di antara hamba-Ku yang mau bersyukur.” (Q.S. Saba' [34]: 13).
Astaghfirullahal'azhim semoga kita termasuk yang sedikit itu. Aamiin.
Sabar itu pahala dan syukur juga pahala. Yang dosa itu kufur nikmat. Agar tidak kufur nikmat ketahuilah ponaanku tidak cukup hanya dengan mengucapkan "Alhamdulillah" semata, tapi ada juga point lainnya, bila nikmat itu di umpamakan pedang bermata dua yang sangat tajam, maka ketika Allah menyerahkan pedang itu kepada kita berikutnya tergantung kita bagaimana kita menjaga dan menggunakan amanah yang yang telah Allah titipkan, sesuai dengan perintah-Nya atau tidak. Akan dikatakan kufur nikmat bila pedang itu disalahgunakan.
Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia."
Al-Qur'an nul kariim surah An-Naml ayat 40.
Haadzaa min fadhli rabbi (Ini termasuk karunia Tuhanku) ungkap syukur nabi sulaiman yang bertujuan untuk menguji aku.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada kamilah kamu di kembalikan.
Al-Qur'an nul kariim surah Al-Nabiya ayat 35.
Ujian bukan hanya keburukan, kebaikanpun itu ujian. Cobaan.
“Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim ayat 7).
Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.
(Al-Qur'an nul kariim Surah An-Nahl ayat 53).
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.
(Al-Qur'an Surah An-Nahl ayat 18)
Doa :
“ Ya Allah anugerahilah aku rezeki yang halal, janganlah Engkau siksa aku atas rezeki itu. Anugerahilah aku sifat mencukupkan diri (sifat qona’ah) dengan apa yang telah Engkau rezekikan padaku dan pakaikanlah aku dengan rezeki itu pada jalan yang baik dan terimalah yang baik itu daripadaku. Ya Allah anugerahilah aku sifat qona’ah atas apa yang telah Engkau rezekikan kepadaku dan berkahilah aku dalam rezeki tersebut, dan gantilah atasku setiap sesuatu yang hilang dariku dengan kebaikan.”
Ponaanku doa adalah senjata seorang mukmin. Gunakan senjata itu dengan baik. Ketika kau berada dikeadaan genting tidak ada satupun yang bisa kau lakukan maka ingatlah kita masih punya satu senjata yaitu doa. Terus berharap.
Dan pesan cicik hafal dan amalkan Hadits Arbain yang ke 19 : Jagalah Allah, Allah menjagamu.
Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Pada suatu hari aku pernah berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda! Sesungguhnya aku akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau mau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau mau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Ketahuilah apabila semua umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka pun berkumpul untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena-pena (pencatat takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran (catatan takdir) telah kering.’” (HR. Tirmidzi, dan ia berkata bahwa hadits ini hasan shahih).
Dalam riwayat selain riwayat Tirmidzi, “Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah di saat senang, niscaya Allah mengenalmu di saat susah. Ketahuilah, bahwa apa saja yang luput darimu, maka tidak akan pernah menimpamu. Dan apa yang menimpamu, maka tidak akan pernah luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran, kelapangan itu bersama kesulitan, dan bersama kesulitan itu ada kemudahan.”
[HR. Tirmidzi, no. 2516; Ahmad, 1:293; Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 14:408. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth dalam tahqiqnya terhadap Musnad Imam Ahmad menyatakan bahwa hadits ini sanadnya kuat].
Penjelasan hadist baca di link:
Sumber
https://rumaysho.com/19629-hadits-arbain-19-menjaga-hak-allah-dan-memahami-takdir.html
Lalu ingat hadits ini, jadilah minimal 1 dari 7 golongan ini.
- Pemimpin yang adil
- Pemuda yang tumbuh dalam peribadahan kepada Allah
- Seseorang yang hatinya terpaut kepada masjid
- Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana mereka berkumpul dan berpisah hanya karena-Nya.
- Seseorang yang mengingat Allah dengan berzikir dalam keadaan sendirian hingga meneteskan air mata
- Seorang laki-laki yang dirayu oleh wanita cantik dan terhormat, namun ditolaknya karena takut kepada Allah
- Seseorang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi
Kalian ingin seperti cicikkan, melihat kebesaran Allah, jadi anak pecinta Alam, merantau hidup asing di negeri orang. Pesan cicik jagalah hak Allah maka Allah yang akan menjaga kita. Itu janji Allah, bukan janji cicik. ♥️
Doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dimana beliau mendoakan ‘Abdullah bin ‘Abbas dengan doa yang masyhur:
اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ
“Ya Allah, jadikan dia faqih (paham) dalam urusan agama dan ajarilah dia takwil atau tafsir Al-Qur’an.” (HR. Ahmad)
Dia (Yakub) berkata, "Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?" Maka Allah adalah penjaga yang terbaik dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.
Al-Qur'an nul kariim surah Yusuf ayat 64
Doa cicik, doa yang sama untuk kalian. Ponaan-ponaan ku tercinta ♥️ yunda, cia dan dilan.
Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.
(Al-Qur'an nul kariim Surah Maryam ayat 4).
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar