Talbis Iblis paling dahsyat yang menimpaku adalah,
Seumur-umur aku belajar agama aku tidak tau apa itu wali ALLAH, aku belajar agama ya belajar saja. Baca tafsir Al-Qur'an aku amalkan satu-satu semampu yang aku bisa. Aku juga tidak pernah dengar tafsir Al-Qur'an ada kalimat wali Allah. Aku cuma taunya penolong agama Allah. Dan aku mau jadi penolong agama Allah. Aku pernah dengar di hadist tentang wali Allah tapi tidak tau maksud dan kreteria wali Allah itu seperti apa.
Sampe suatu ketika, intuisiku sangat tajam. Aku bisa menebak apa judul filem yang orang lain tonton ketika aku lihat dia menangis saat nonton filem di hp, aku bisa membaca apa yang difikirkan orang lain tanpa dia bicara, aku bisa memanggil orang lain untuk menoleh ke arahku tanpa aku memanggilnya, aku bisa tau masa lalu seseorang hanya dengan menatap matanya lalu berikutnya informasi tentang orang tersebut datang tanpa aku bertanya, tiba-tiba ada-ada saja orang yang bercerita tentang orang tersebut disekitarku dan aku tidak sengaja dengar. Datang sendiri. Firasatkupun sangat tajam, aku bisa merasakan bila orang yang aku kenal ada masalah meskipun mereka tidak di dekatku.
Lalu aku bertanya pada seseorang manager lewat WhatsApp aku bilang keluhan ku itu. Lalu dia bilang cuma wali yang mempunyai kemampuan itu. Lalu aku bingungkan. Aku tanya lagi.
Apa itu wali kk?
Ada Wali Allah, ada Wali Syaiton.
Wallahu a'lam bisowab. Beliau bilang.
Aku tambah bingung apa lagi itu.
Lalu aku buka youtube:
Apa itu wali allah?
Muncullah vidio ustadz Arrazy Hasyim.
Lalu di vidio itu dia mengucapkan hadist Rasulullah,
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla berfirman, ’Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya.’”
Aku tambah penasaran, apalagi ini. Kenapa selama ini aku tidak tau hadist ini. Seumur-umur aku baca kitab, aku tidak pernah tau ada yang namanya wali Allah.
Jadi selama satu bulan setelah percakapan bersama manager di WhatsApp tersebut aku dengar ceramah tentang Wali Allah waktu aku di CSSD, aku penasaran apa itu? setelah aku tau aku jadi depresi.
Aku sudah pernah membaca hadist ini di buku hadist Arbain, tapi karena aku belum terpapar ilmu tentang Wali Allah jadi aku tidak tau makna/maksud dari hadist itu. Ketika aku sudah belajar tentang Wali Allah dan membaca ulang hadist itu, aku jadi ketakutakan sendiri dan depresi.
Tau mengapa aku depresi?
Aku nangis terus, karena aku merasa bersalah. Karena diceramah-ceramah itu bilang bahaya bila menyakiti dan memusuhi Wali Allah. Sedangkan selama ini, aku sering di olok dan di permainkan oleh mereka dan setelah aku telaah satu-satu banyak dari mereka yang terkena masalah.
Lalu aku menghadap ke manager, aku bilang.
Kk aku baca katanya barang siapa yang menyakiti wali Allah sama dengan menyatakan perang melawan Allah. Aku tengok mereka yang nyakiti aku tertimpa masalah kk. Aku jadi sedih. Karena aku mereka susah.
Lalu manager bilang, dag boleh ngomong cakitu. Semua terjadi atas izin Allah. Yang perlu di ambil hikmahnya pandanglah semua orang itu wali Allah. Cakmano klo si A itu yang tertimpa masalah itu juga Wali Allah.
Setelah pertemuan itu, aku nangis terus. Karena setelah aku ingat-ingat memang siapa yang menyakiti ku, Allah tampakkan kepadaku dia dalam keadaan sulit dengan sendirinya.
Aku semakin bersalah, semakin sedih, semakin tidak berdaya. Hingga akhirnya aku tiap menit dan detiknya 1 minggu sebelum aku depresi aku selalu mendoakan kebaikan untuk semua orang, karena aku lihat di YouTube doa wali Allah itu di dengar. Berhari-hari aku mendoakan kebaikan semua orang. Sampe akhirnya aku bisa merasakan keberadaan syaiton mengikuti ku ketika aku melewati kuburan pagar dewa dengan menggunakan motor saat itu aku sambil menangis mendoakan semua orang. Lalu aku langsung cari masjid, aku diam ketakutan dalam masjid dan membaca Alquran tidak henti-hentinya.
Alhamdulillah disana ternyata ada ustadz yudi sedang mau menjemput istrinya disekolah samping masjid aku berada. Ustadz yang selama ini admin tempat melapor bila mau membantu pembangunan masjid khairunnas jadi aku langsung minta tolong sama beliau.
"Ustadz tolong jaga pintu, bacakan ayat Al-Qur'an, aku dikejar syaiton, aku takud." Ucapku kala itu.
Lalu aku fokus baca Al-Qur'an, dimana jantungku detaknya sudah tidak karuan.
Hingga akhirnya, aku dibantu oleh istrinya ustadz yudi, membuat lingkaran bersama muridnya sama-sama membaca surat pendek hingga aku tenang.
Tidak lama setelah itu, aku dijemput oleh teteh dewi dan wina. Ternyata ustadz yudi menghubungi pihak RS untuk menjemputku. Pada hari itu aku sedang mengajukan cuti seminggu untuk persiapan pelatihan ICU. Tapi sebelum pelatihan itu aku mau balik ke Kepahiang dulu pada hari itu. Karena aku sedang ketakutan travel yg mau menjemputku tidak aku hiraukan. Akhirnya aku diajak teteh dewi pulang. Saat itu aku tidak mau. Mau ikut teteh pulang kerumah teteh saja. Aku takud di rumah sendiri. Tapi teteh mau dinas.
Jadi aku disarankan teteh dewi ke rumah mas alwi (komite kep Rumah Sakit) saja, tetanggaku. Sampai bapakku datang. Saat itu mas alwi belum pulang, hanya ada istrinya. Lalu aku izin istirahat, di izinkanlah aku istirahat dikamar tamu. Saat itu aku sudah 5 hari kurang tidur karena aku nangis terus. Aku cuma bisa tidur sebentar paling 2 jam tiap malam. Fisikku sudah benar-benar lelah tapi aku tidak bisa tidur.
_________________________________________
Catatan penting: Ketika aku mau risign teteh dewi mampir ke gudang logistik mau ambil amprahan, lalu beliau bilang. "Teteh udah 2 kali hamil rin, tapi qodarullah keguguran. Teteh sudah menunggu moment ini selama 7 tahun.
Aku langsung terdiam. Aku bilang belum rezeki bearti teh. Semoga nanti ada rezeki teteh.
Aku jadi teringat kejadian yang sudah terjadi 2 tahun berlalu itu, saat teteh menjemputku saat aku ketakutan dimasjid itu aku bilang, teteh mau hamil kan teh? Iya jawab teteh. Rina doakan teteh segera hamil.
Tidak hanya teteh yang doanya terkabul, saat itu aku list nama orang-orang yang menanti garis 2 di RS UMMI. Aku doakan semuanya semoga segera hamil dan beberapa dari mereka yang sudah lama menantikan keturunan hamil semua setelah kejadian itu. Salah satu yang aku ingat, ayuk noni, wela, roma, ayu, dr.tina.
Aku juga doakan semua orang umroh dan haji. Dan ketika aku sakit. Karyawan RS pun umroh dan kk mahmud dan ayuk diwi pun lulus haji.
Aku doakan juga semoga kk mahmud, uni des lulus s2.
Mas alwi ketika aku ketakutan diam di rumahnya sambil nunggu bapakku datang beliau tanya, Rina ngapo?
Dagdo rina doakan semua orang. Sudah tu pas lewat kuburan rina ketakutan, rina di kejar syaitan. "Jawabku"
Baik sih mendoakan orang, doakan apo (Tanya mas alwi)? Doakan kk mahmud, uni des, ayuk diwi, dll naik haji dan lulus s2. Dan doakan yang lain-lain juga. Rina ado masalah apo ke kk mahmud dan uni des?
Idag ado. "Jawab ku" 😅 Padahal ceritanya panjang.
Rina akhir-akhir ini apo gawe selama ini dirumah?
Rina nonton youtube tentang wali Allah.
Ustadz siapo? Arrazi Hasyim.
Sampe jam berapo?
Sampe jam 1 malam.
Bangun?
Pas sholat subuh,
Jadi cuma 4 jam tidur tiap malam?
Iyo.
Itulah kurang lebih percakapan aku dan mas Alwi saat itu di hadapan istrinya.
_________________________________________
Hingga akhirnya bapakku datang sebelum magrib dari kepahiang. Saat itu aku tidak mau pulang, aku takud bila cuma berdua sama bapak, aku mau rame2. Aku mau tetap di rumah mas alwi karena disana rame. Tapi karena bapakku tidak enak bila menginap dirumah orang bapakku bilang pulang saja kerumah rina, ada bapak.
Lalu mas alwi menimpali, iya mbak, nurut aja klo bapaknya bilang begitu. Dalam islamkan kita diperintahkan taat sama siapa?
Allah, Rosuul setelah itu kedua orang tua jawabku.
Akhirnya aku pulang, padahal aku sangat ketakutan. Aku tidak berani bila hanya berdua saja dengan bapak. Sepanjang malam karena aku lagi haid tidak bisa menyentuh mushaf, aku membaca Al-ma'surat tidak henti-henti namun takud dan cemasku tetap tidak hilang. Dan ketika subuh hari, ingatan perkataan buruk orang lain padaku muncul diingatanku:
-Sial
-Gila
-sakit
-labil
Kata-kata buruk itu seolah-olah menghujam di dadaku, lalu aku benar-benar jadi seperti apa yang mereka katakan.
Aku sakit,
Aku halusinasi dan delusi,
Karena aku sudah tidak kuat lagi, aku minta orang tuaku meminta bantuan tetangga untuk merukiah aku, siapa tau aku bisa tenang. Tapi ternyata setelah dirukiah aku jadi takud lihat manusia. Karena ku lihat mereka melotot kepadaku. Aku mengurung diri di kamar. Lalu mas alwi datang, bergabung dengan yang lain sekitaran pukul 07.00 WIB.
Saat itu saking sensitifnya aku, aku bisa merasakan keberadaan syaiton pada diri manusia hanya dengan suaranya. Aku langsung siapkan air segelas aku bacakan ayat-ayat Al-Qur'an aku bacakan 99 asmaul husna, lalu aku keluar aku percikan pada mereka yang ada diruang tamu. Karena cara yang aku tau mengusir syaiton seperti itu.
Mas alwi langsung marah dan bertanya mengapa bertindak seperti itu. Aku langsung masuk lagi ke dalam kamar mengunci pintu.
Lalu aku dengar mas alwi bilang kepada orang tuaku, cakmanonyo malam tadi pak?
Idag betidur baca Alquran terus.
Bawa ajo ke RSJKO pak klo cakitu, biar dapat obat penenang biar bisa tenang dan tidur.
Setelah itu mas alwi dan tetangga ku pulang.
Tidak lama setelah itu ibuku dan kk ku datang. Lalu bapak ku cerita dengan ibuku saran mas Alwi untuk dibawa berobat ke RSJKO saja.
Saat itu aku benar-benar sudah tidak kuat lagi, akhirnya aku menutup mataku dengan kain agar tidak melihat mata manusia.
Tapi karena aku sudah benar-benar kelelahan dan tidak sanggup lagi karena aku sudah 5 hari kurang tidur. Akhirnya orang tuaku pun membawaku ke RSJKO agar aku dapat obat penenang. Ada 3 macam, obat ku saat itu.
Setelah itu aku dibawa kedua orang tuaku, pulang ke kepahiang.
Saat itu aku bahagia, aku jadi gila, seperti apa yang mereka katakan.
Karena dalam islam, orang gila tidak wajib ibadah. Jadi klo aku tidak ibadah bearti aku bukan lagi wali Allah. Jadi aku tidak lagi berbahaya bagi orang lain bila ada yang menyakiti aku. Karena aku tidak mau orang lain jadi susah karena aku.
Sebulan pertama aku meninggalkan Al-Qur'an dan dzikir pagi-petang yang biasa aku lakukan, ibadah yang aku lakukan hanya sholat.
Sebulan kedua, aku meninggalkan sholat. Karena pengaruh obat itu sangat kuat di fisikku di tambah lagi aku memang sensitif.
Hingga berbulan-bulan kemudian aku meninggalkan semua itu. Aku tidak sholat, aku tidak puasa, aku tidak lagi membaca Alquran apalagi dzikir pagi dan petang, aku tidak lagi mengikuti kegiatan Tahsin dan juga halaqoh. Aku tidak mau lagi mengamalkan agama bila itu membahayakan orang lain.
Berbulan-bulan berlalu, kerjaanku hanya nonton di hp. Itulah kegiatan ku sehari-hari. Hal yang benar-benar bertolak belakang dari aku yang dulu, karena di rumah (bengkulu) aku tidak punya TV. Aku tidak suka nonton. Karena aku tidak ada kerjaan jadi aku sibukan dengan nonton film biar waktu cepat berlalu.
Aku dilarang oleh kedua orang tua ku membuka buku-bukuku. Aku disuruh istirahat. Semua bukuku disembunyikan oleh kedua orang tuaku. Karena ada yang bilang kepada orang tuaku. Aku sakit ini karena agama, belajar agama tapi tidak kuat, jadinya sakit.
Aku tinggalkan agama. Aku tidak mau lagi jadi wali Allah. Ditambah aku sudah berobat ke RSJKO bearti aku gila. Didalam agama juga orang gila tidak wajib ibadah.
Karena saat itu aku benar-benar sudah sampai mengalami delusi dan halusinasi.
Kurang lebih 8 bulan aku tinggalkan semuanya.
Hingga suatu hari, aku tiba-tiba menangis.
Karena aku merindukan Al-Qur'an ku, buku sirahnabawiyahku, kitab hadistku, buku dzikir pagi dan petangku. Yang aku bawa ke Kepahiang namun disembunyikan oleh kedua orang tuaku.
Aku merindukan buku-buku ku. Aku bertanya pada kedua orang tuaku tapi respon mereka, dagusah dulu nak, istirahat dulu. Yang biasa-biasa aja ibadahnya. Yang wajib aja rukun islam. Yang sunnah jangan dulu.
Lalu aku bilang "Aku jadi cakini karena aku kecewa dengan kalian, dulu disaat aku susah cuma Allah yang ado untuk aku. Disaat kalian sedang ingin bercerai, aku ditinggal nikah sama orang yang sudah 5 tahun sama-sama hanya karena aku anak broken home. Dia mau istri dari keluarga baik-baik. Cuma Allah yang ado untuk aku pak, mak. Cuma Allah. Lalu apo aku salah klo aku nak mengucapkan terimakasih ke Allah karena sudah ado untuk aku disaat susah?.".
Aku cuma nak buku aku ajo, jangan disembunyikan. Biarlah diatas tempat tidur. Klo aku nak tengok mereka ado. Aku idag kan belajar lagi. Aku idagkan ibadah lagi. Tapi aku nak nengok buku aku, jangan disimpan. Klo aku nak tengok nyo ado.
Lalu aku memutuskan untuk tinggal di Bengkulu saja dengan alasan sambil nunggu panggilan masuk kerja kembali di ACC. Agar buku ku tidak disembunyikan orang tuaku. Aku habiskan hari-hari ku diatas kasur rebahan nonton film. Sambil lihat buku-buku ku.
Lalu aku tidak bisa membohongi diriku bahwa aku tidak suka melakukan hal seperti ini. Lalu aku bilang ke Allah.
"Yaa Allah aku sudah hampir setahun meninggalkan semuanya, aku tidak suka seperti ini. Aku suka aku yang dulu. Aku suka baca Al-Qur'an Yaa Allah, aku suka ibadah Yaa Allah, aku suka saat-saat aku bersama-Mu. Bisa tidak Yaa Allah. Meskipun aku taat kepadamu tapi aku tidak jadi wali-Mu. Aku suka saja belajar dan mengamalkan agama. Aku mau sehat Yaa Allah. Cukup sehat aku sudah bahagia Yaa Allah.".
Aku rindu tahsin Yaa Allah, aku rindu teman-teman ngajiku, teman-teman halaqohku, aku rindu guru-guruku, aku rindu kerja. Aku suka melakukan semua hal itu Yaa Allah. Aku suka saja, aku bahagia melakukan hal itu. Tapi jangan jadikan aku wali-Mu Yaa Allah. Aku mau jadi manusia biasa saja.
Lalu selama satu bulan aku berdoa.
Aku manusia biasa,
Aku manusia biasa,
Yaa Allah hilangkanlah semua kemampuan itu. Aku mau jadi manusia biasa. Aku tidak mau mendengar isi hati orang lain, aku tidak mau mengetahui isi fikiran orang lain, aku tidak mau memiliki firasat tentang orang lain. Aku tidak mau mengetahui apa percakapan burung. Aku mau jadi manusia biasa saja.
Walau aku belajar dan mengamalkan agama, aku mau jadi manusia biasa saja Yaa Allah. Aku tidak mau jadi wali Allah. Aku tidak mau orang lain susah karena aku.
Lalu panggilan kerja datang, aku dizinkan masuk kerja kembali, sambil aku menulis di blogger ini.
_________________________________________
_________________________________________
Waktu halaqoh bersama Ustadzah Uswatun Hasanah bulan januari 2024. Ustadzah ada bilang, klo selesai baca Alquran biasakan berdoa, memohon kepada Allah.
Lalu aku timpali, bertawasul ya Ustadzah. Iya, jawab Ustadzah.
Ustadzah Rina mau tanya.
Rina pernah baca hadist, ada 3 orang laki-laki di dalam gua, lalu terjebak karena gua itu runtuh dan pintunya tertutup batu. Lalu mereka bertawasul dengan amal baik. Lalu pintu itu terbuka lalu selamatlah mereka.
Waktu sakit Rina tiru itu. Setelah itu Rina sembuh.
Emang adek ngomong apo?
"Yaa Allah, selama ini aku sibuk kerja pergi gelap pulang gelap, sementara anak muda lainnya bersenang-senang, nongkrong, nonton bioskop, jalan-jalan kemana-mana. Aku belajar tahsin dan halaqoh, sementara orang lain pulang kerja langsung pulang kerumah. Aku sedekah Yaa Allah, aku ambil sesuai kebutuhan untukku, sisanya aku kembalikan pada-Mu. Dengan semua itu aku mohon sehatkan aku Yaa Allah, agar aku bisa seperti dulu. Aku rindu ngaji, halaqoh, kerja, dan teman-temanku.". Sudah itu Rina sehat ustadzah. Alhamdulillah.
Yang ingin Rina tanyakan ustadzah: Amal Rina selama ini hangus dag yo ustadzah kan la Rina pake bertawasul dengan amal baik. Soalnyo sekarang Alhamdulillah Rina sudah sehat. Bearti impas yo ustadzah? Pahalanya la diganti ke sehat?, "Tanyaku".
"Idaglah dek kan itu sunnah Rosuul. Bertawasul dengan amal baik.". Jawab Ustadzah.
Siapa taukan ustadzah, kan la di wujudkan keinginannya. Bearti impas. Dagdo pahalanya ibadah selama ini la ditukar ke sehat.
Idaglah dek, itukan sunnah Rosuul.
Lalu aku teringat hadist Rosuul, yang terdapat di buku Dzikir Pagi Petang.
Dzikir kepada Allah menghidupkan Sunnah Rasulullah.
Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa Sallam bersabda “Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku berarti ia mencintaiku, siapa saja yang mencintaiku, ia akan bersamaku di syurga”
(HR. Imam Arh Thabarani).
Aku langsung senyum,
Lalu aku bilang, iyo dag ustadzah. Barang siapa yang menghidupkan sunnah Rosuul bearti ia mencintai Rosuul, dan barang siapa yang mencintai Rosuul, ia akan bersama Rosuul di surga.
Aamiin.
Setelah hari itu, aku mulai guyur ceria lagi. Tidak terlalu serius. Karena aku fikir impas, jadi aku harus mulai dari 0 lagi memohon ampunan Allah, karena selama sakit aku meninggalkan ibadah dan itu yang aku tau dosa.
Link : Bertawasul dengan amal baik
Aku mendapatkan hadist ini melalui buku :
__________________________________________
Itulah kisahku selama sakit, yang tidak pernah aku ceritakan pada orang lain. Menangung sekali kedua orang tuaku merawatku ketika aku sakit, aku halusinasi, aku delusi. Aku tidak bisa tidur selama 1 bulan full sadar terus agar bisa lepas dari obat. Aku baca di google orang bisa tidak tidur hanya selama 2 minggu, tapi aku bisa selama 1 bulan. Aku jadi bingung. Tapi mungkin karena walau aku tidak tidur, tubuhku aku bawa istirahat, aku banyak meditasi, walau otakku tidak bisa tidur, tapi mataku aku pejamkan saja. Akhirnya aku bisa melalui semua itu.
Bayangkan sabarnya kedua orang tuaku. Orang tuaku sudah menghubungi pengacara untuk menuntut Rumah Sakit UMMI karena sudah membuatku hingga seperti itu. Bayangkan berapa miliar yang orang tuaku dapatkan bila ingin menuntut Rumah Sakit UMMI. Tapi aku bilang "tidak usah mak, pak. Ayah Yudho (Yang punya Rumah Sakit) orang baik, beliau sayang ke aku. Pas aku di Kamar Operasi. Beliau (Ayah yudho) klo nengok aku suka ngelus kepala aku depan orang lain. Kawan-kawan jadi iri. Sampe-sampe klo ada ayah aku nyumput. Biar ayah idag melakukan itu. Karena ku tengok kawan-kawan iri ayah senang sama aku.
Ayah yudho juga suka ngucapin ulang tahun klo aku ulang tahun, jadi kawan-kawan iri. Sampe ado yang ngomong.
Ini bila tidak bertemu dengan ayah, beliau lagi ke luar kota. Tiba-tiba temanku bilang, lain nian yang dapat ucapan ulang tahun di Facebook dari ayah dan bunda. Kami dagdo diucapi ayah cakitu.
Pernah juga ayah ngucapin doa langsung pas lagi turun Operasi saat aku ulang tahun. Lalu niken berkata :
"Niken bulan 3 tanggal sekian yah ulang tahun.". Ucap niken.
Loh kok au kasih tau tanggal ulang tahun au ken?, "Ucap teman yang lain.
Yoo biar ayah kasih ucapan jugo.
Setelah kejadian itu, di group besar RSU UMMI pihak SDM klo ada yang ulang tahun di list orang2nya lalu di beri ucapan selamat di group. 😅
Para anestesi (inga yunes) juga suka bilang, Rina ni anak kesayangan ayah. Di depan teman-temanku. Lalu aku bilang "idag nga".
Lalu aku tarik inga yunes, aku bilang "inga jangan ngomong cakitu. Dag enak didengar orang."
La biarlah.
Jangan inga. "Ucapku".
Karena aku tidak enak dengan teman-teman ku.
Mereka ada yang pernah bilang. Ini klo yang sesama wanita.
Kito turun operasi ke Rina dan ayah. Klo Rina salah kito yang di marah ayah. Kesal aku. "Ucap mereka".
Klo yang laki-laki, klo mau turun Operasi sama ayah, sibuk ngajak aku jadi instrument.
Dek pela dek, rina jadi instrumen. Klo ado au aman jaya kami. Ayahkan senang ke Rina, jadi Rina kawani ayah ngobrol yo sambil Operasi, jadi klo kk salah nyo idag gubris. 😂
Tidak hanya ayah, dokter anastesipun demikian juga dengan aku.
Jadi sebenarnya aku tidak enak, dengan teman-temanku. Tapi bagaimana bilangnya, aku tidak tau mengapa mereka suka sama aku. Tapi teman-temanku tidak suka aku.
________________________________________
Waktu aku ingin mengajukan keluar dari kamar operasi dan minta di mutasi ke ruangan lain saat itu karena aku merasa bersalah sama ayah. Saat lagi emosi aku tidak tau mau minta tolong sama siapa. Karena teman-teman ku sudah sangat keterlaluan membohongiku di subuh hari dan saat itu operasinya sama ayah. Sambil menangis, sambil Operasi aku bilang ke ayah.
Yah Rina mau minta tolong boleh dag, sambil nangis.
"Nanti saja, ucap ayah. Setelah operasi selesai."
Lalu setelah operasi aku menemui ayah. Aku bilang "Rina mau minta tolong sama ayah. Boleh tidak klo Operasinya subuh hari, Rina datangnya nyusul yang laki-laki saja dulu. Karena Rina takud pergi subuh-subuh dari rumah.
"Lalu ayah bilang, coba selesai kan bersama koordinator nya.".
Hanya sebatas itu percakapan saat itu.
Karena ayah bilang seperti itu. Aku langsung mengambil keputusan. Aku mau di mutasi saja. Karena koordinator kami saat itu tidak bisa di andalkan. Tidak bisa memperjuangkan hak karyawan.
Pada awalnya Fasilitas antar jemput karyawan itu ada. Bila ada Operasi dari pukul 23.00 WIB-05.00 WIB. tapi entah mengapa beliau bilang pada tahun 2020 fasilitas itu di tiadakan oleh bagian SDM.
Sebenarnya aku tidak terlalu sedih akan hal itu. Tapi aku itu sedih lihat uni lin. Dia pernah berangkat subuh-subuh diantar oleh suaminya sedang bayinya yang masih kecil itu di bawa menggunakan motor. Karena mereka hidup merantau dari padang ke bengkulu jadi tidak ada keluarga, tidak ada yang jaga bayinya bila di tinggal dirumah. Sedang anak mereka masih balita jadi balita itu di bawa subuh-subuh hanya untuk mengantarkan ibunya kerja. Pernah juga saat itu hari hujan lebat bayi itu dibawa di dalam mantel. Karena uni lin ini tidak bisa bawa motor.
Tidak hanya itu, Uang makan pagi dan siang kami juga di tarik/ditiadakan pada tahun yang sama. Yang dahulunya kami makan itu pagi/siang difasilitasi dari Rumah Sakit lalu kemudian di tiadakan. Bayangkan aku pernah gemetar operasi jam 11 siang hanya karena belum makan sedangkan operasi harus berdiri. Mengapa itu bisa terjadi?
Kami itu pergi subuh-subuh bisa mengerjakan sholat subuh saja sudah untung alhamdulillah sebelum berangkat, jangankan mau menyiapkan makanan. Sedangkan operasi ini berdiri berjam-jam, butuh tenaga. Aku pernah gemetar, menahan lapar. Karena mau pesan makanan tidak ada yang bisa keluar belikan. Mau pesan grab belum lagi kena ongkir ditambah waktunya pun tidak ada karena sibuk operasi. Selain itu tidak enak juga bila aku pesan makanan sedang teman ku tidak makan/aku makan sendiri. Jadi aku selalu makan setelah operasi selesai kemudian aku makan diluar dan itu setelah jam 11. Begitupun sorenya aku makan setelah semua selesai pukul 20.00 WIB. Terkadang aku sudah lelah, aku pulang mau tidur jadi dari yang biasanya aku makan 2-3 kali sehari aku jadi 1-2 kali dalam sehari. Karena aku anak kos. Aku lelah sepulang kerja mau cari makan. Aku lebih butuh tidur. Bila teman-temanku yang lain enak, mereka ada orang tuanya/pasangan mereka jadi mereka ada yang mengurus.
Bila fasilitas antar jemput itu di bahas, ucapan mereka.
"Salah sendiri, ngapo ngambil rumah jauh. La tau kerja di kamar operasi ado jam on call, ambil rumah jauh.".
Setelah aku sering mendengar ucapan mereka seperti itu, aku tambah bertekat ingin pindah saja dari kamar operasi.
Aku tidak mau mengotori hatiku hanya untuk kerja diruangan ini, fikirku.
Aku bilang saat itu sama koordinator dan teman-teman ku sebelum aku menuliskan permohonan mutasi keruang lain di depan mata mereka di hari yang sama ketika membohongiku jam pergi Operasi subuh hari setelah percakapanku dengan ayah:
Aku dag mau, setiap subuh aku jadi mengeluhkan hidupku hanya karena aku mengambil rumah jauh dari Rumah Sakit. Kito dag pernah tau ada kebaikan apo yang Allah kasih untuk aku. Dengan ditakdirkannya aku mengambil rumah itu. Jadi aku ndag pindah dari sini, aku dagndag ngotori hati aku dengan mendengarkan omong kalian.
"Salah sendiri ngapo ngambil rumah disitu.".
Perkataan kalian itu mengundang rasa tidak bersyukur dalam hati aku, atas karunia yang lah Allah kasih ke aku. Jadi aku mau keluar dari sini.
Itulah yang aku ucapkan pada mereka saat itu.
_________________________________________
Jadi dengan keluarnya aku dari sana, aku bahagia. Tapi ternyata aku di hukum Allah. Karena cara keluarku yang salah. Pihak SDM tergelincir dalam bicara.
Untuk menenangkan hati. Hanya 1 yang aku yakinkan. Tiap kali rasa tidak enak itu datang.