Rosuulullaah Shollallahu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Sebaik-baik manusia diantara mu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain, berakhlak mulia, mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya, orang yang paling baik bagi keluarganya, serta orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya.". Islam manakah yang paling utama? "Rasulullah menjawab, "Siapa yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya." Tanpa tindakan, teori hanyalah sederet tulisan.

Sabtu, 25 Januari 2025

Tidak ada yang benar-benar milikku bahkan nyawaku (Bagian 11)

Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.
(QS. Ali 'Imran ayat 109).

Khotbah hari raya idul adha adalah khotbah yang paling ditunggu apalagi bila temanya tentang kisah perjalanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail karena bisa menggugah jiwa di tiap kali mendengarkannya. Begitu rapuhnya imanku ini hingga perlu diberikan asupan berulangkali. Sudah ku tulis dimana-mana tulisan,

"TIDAK ADA YANG BENAR-BENAR MILIKKU BAHKAN NYAWAKU.".

Untuk mengingatkanku bahwa aku ini tidak memiliki apa-apa semuanya titipan bahkan nyawaku.

Ada satu cerita lagi yang aku pernah baca dan itu sangat menggugah, sebuah kisah sebuah koin penyok.

Seorang lelaki berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Kondisi keuangan keluarganya morat-marit. Saat menyusuri jalanan sepi, kakinya terantuk sesuatu. Ia membungkuk dan menggerutu kecewa. 

“Uh, hanya sebuah koin kuno yg sudah penyok.” Meski demikian, ia membawa koin itu ke bank. “Sebaiknya koin ini dibawa ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberi saran. 

Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali, koinnya dihargai 30 dollar. Lelaki itu sangat senang. Saat lewat toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga 30 dollar untuk membuat rak bagi istrinya. Dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang. Di tengah perjalanan dia melewati bengkel pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu yang dipanggul lelaki itu. Dia menawarkan lemari seharga 100 dollar untuk menukar kayu itu. Setelah setuju, dia meminjam gerobak untuk membawa pulang lemari itu. Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita melihat lemari yang indah itu dan menawarnya 200 dollar. Lelaki itu ragu-ragu. Si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju dan mengembalikan gerobaknya. 

Saat sampai di pintu desa, dia ingin memastikan uangnya. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Tiba-tiba seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur. 

Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya bertanya, “Apa yg terjadi? Engkau baik-baik saja kan? Apa yg diambil oleh perampok tadi?” Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”. 

Bila kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan? Sebaliknya, sepatutnya kita bersyukur atas segala karunia hidup yang telah Tuhan berikan pada kita, karena ketika datang dan pergi kita tidak membawa apa-apa. 

Masya Allah tabarakallah ♥️.

Tapi ketahuilah meskipun aku sudah tau teorinya, praktiknya amatlah sulit. Tetap saja ketika aku dihadapkan dengan ujian itu selayaknya manusia aku akan ada sedihnya juga. 😂
Bila dalam psikologi ada tahap-tahap kehilangannya juga yang akan aku lalui hingga akhirnya bisa menerima kenyataan. Yaa Ghofuur ampuni aku. Malu kali aku 🤭

Tulisan ini di tulis pada tahun 2023. Ketika masuk kerja kembali setelah sakit. Semoga menjadi bacaan pengingat untukku selalu. Aamiin.

Sebagai ganti tulisanku pada tahun 2015 yang terhapuskan ketika sakit.

Alamat URL :
https://dandelionateki.blogspot.com/2023/05/tidak-ada-yang-benar-benar-milikku.html?m=1

Bearti di tulis pada bulan 05/2023.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar