Menyibukkan diri dengan Aib sendiri (Bagian 28)

Hari ini adalah hari yang mulia, mengapa? 

Karena hari ini adalah hari kelahiran sang kekasih Allah yang mulia habibunaa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Dahulu aku rutin story telling, menceritakan kembali secara singkat hikmah-hikmah yang aku dapatkan setelah membaca sejarah hidup sang kekasih Allah ini, yang aku dapatkan melalui buku sirah Nabawiyyah karya Syaikh Shafiyyurahman Al-Mubarakfuri yang diproduksi oleh Ummul Qura, namun ketika aku sakit semua postingan itu aku hapuskan. 

Tapi tidak apa-apa. Hari ini di hari kelahiran beliau aku akan kembali membuka buku yang tebalnya 864 halaman yang sudah aku baca pada beberapa tahun lalu. Aku akan kembali menuliskan kisah hidup beliau yang syarat hikmah secara ringkas pada blog ini sebagai pengingat yang bisa aku baca kembali kapanpun aku mau.  

Sebagaimana yang Allah firmankan dalam Al-Qur'an bahwa beliau adalah suri tauladan (Uswatun Hasanah hihi nama guru ngajiku). 

Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.

Al-Qur'an nul kariim Surah Al-Ahzab ayat 21.

Bila baca sirah beliau lalu bercermin pada diri jauh sekali Yaa Rabbi, malu sekali bila ingat aib diri. Mengapa bisa begitu??

Bayangkan saja Yaa Habibullah sudah menjadi yatim setelah 2 bulan IA di lahirkan dan menjadi yatim piatu sejak usia 6 tahun. 😭😭 

Dengan keterbatasan itu IA mampu mencetak sejarah menjadi "Sang Yatim sang pengubah peradaban dan mejadi suritauladan". Tanpa ada privilege. Allah bila sudah berkehendak. Kunfayakun.

Anak muda zaman sekarang klo lihat orang sukses, suka sekali bilang: 

Wajarlah dia sukses siapa dulu orang tuanya. 

Wajarlah dia terkenal, dia good looking. 

Wajarlah dia kaya, dia pewaris bukan perintis. 

Cuma kebetulan aja dia lagi beruntung, 

Susahkali yaa buat ngakuin kelebihan orang lain.

Na baca deh sirah beliau, ada loh. Ada. 

Yang Dia bukan siapa-siapa tapi Dia mencetak sejarah mejadi suritauladan umat. 

Tapi siapa dulu backingannya!, Allah. 😅

Maha suci Dzat yang bila hendak menciptakan sesuatu cukup mengatakan KUN, maka terjadilah semua. Kunfayakun.

Allahurobbi.

Dan pesan Rosuul? 

"Jagalah Allah, Allah menjagamu."

Yok kita bareng-bareng jaga Allah, biar Allah jaga kita. Aamiin.

Tulisan ini di tulis pada tahun 2023. Ketika masuk kerja kembali setelah sakit. Semoga menjadi bacaan pengingat untukku selalu. Aamiin.

Sebagai ganti tulisanku pada tahun 2015 yang terhapuskan ketika sakit.